Travel and Lifestyle by Diana Putri Maharani

, ,

Masuk PTN itu Gak Mudah, Nak

Teruntuk adik-adikku yang ingin masuk perguruan tinggi, dengarkan curhat ku yang pernah berada di posisi kalian

Halo para calon pejuang perguruan tinggi :) Bagaimana kabar kalian? Sudah tau ingin melanjutkan kemana setelah lulus SMA nanti? Sudah berjuang sekeras apapun kalian untuk mengejar cita-cita kalian?

Oke, aku disini tidak akan bicara banyak. Aku hanya ingin membagi kisahku selama berjuang untuk dapat menggapai Perguruan Tinggi Negeri :) dan mungkin juga aku akan membagi sedikit kisah teman-temanku. Mengapa? Karena kami semua memiliki segala kisah yang berbeda dan aku tidak berharap apa-apa kecuali hanya berharap agar kalian dapat memikirkan segala hal yang terbaik untuk kalian :)



Aku akan memulai ini dari kisahku.
Aku bukan anak yang rajin selama kelas 3. Aku masih aktif ikut organisasi dan ikut lomba, tapi seperti kebanyakan anak lainnya, aku sedikit lebih rajin belajar daripada di kelas satu maupun kelas dua. Memang benar sih, rangking ku di kelas jadi naik ketika aku di kelas 3.

Berbicara soal cita-cita, aku bercita-cita menjadi seorang dokter bedah tulang. Kalian tau sendiri kan, pasti banyak dari kalian atau teman-teman kalian yang bercita-cita ingin jadi dokter. Dokter itu udah masuk nya susah, belajarnya susah, keluarnya susah, saingannya banyak hahahaha.

Waktu SNMPTN, aku mendaftar di Universitas Gajah Mada dengan pilihan Pendidikan Dokter dan Pendidikan Dokter Gigi. Sambil menunggu pengumuman SNMPTN, aku juga mencoba di universitas swasta.

Aku pernah mencoba mendaftar di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Waktu itu aku juga memilih Pendidikan Dokter dan Pendidikan Dokter Gigi. Tes yang diberikan waktu itu adalah TPA, bahasa indonesia, bahasa inggris. Kalaupun ada matematika itu gampang kok gak sesusah trigonometri hehehe. Tapi... Yang susah adalah tes biologi nya. Biologi yang benar-benar sangaaaattt mendalam dan luar biasa aku lupa semua hahaha. Kalo kalian mau disini, belajar biologinya yang bener ya, soalnya memang ini mendalam banget yang di teskan. Penjaganya killer banget lagi. Mirip kayak di kartun-kartun gitu, profesor dengan kacamata dan berkepala botak hehehe. Kalo buat Pendidikan Dokter Gigi waktu itu ada tes ketrampilan. Waktu itu disediakan sabun, cutter, penggaris dan alat-alat yang dibutuhkan. Kemudian ada juga kertas yang berisi panduan harus diapain sabun yang ada di depan kita itu. Waktu itu aku cuma disuruh motong sama bentuk sabun sesuai dengan petunjuk. Gak susah sih sebenernya, yang agak nyebelin itu motong sabun itu lho yang susah hahahaa. Coba aja kalo itu gabus, udah lancar aja lah aku motong hehehe.

Dan ketika pengumuman Maranatha itu ya aku gagal wkwkwk. Aku gak berkecil hati sih. Aku mencoba di swasta lainnya. Aku mendaftar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta via CBT atau tes komputer. Yang ini emang gila -_- Memang sih tes nya cepet, tapi mikirnya juga hmm gimana gitu ya hahaha. Kalian harus bisa menjawab begitu banyak soal rumit dengan waktu yang sedikit. Maaf sih aku lupa jumlah soal sama waktu nya berapa, soalnya aku gak keterima sih jadinya gak penting hihihi.

Akhirnya aku berpikir untuk tidak menjadi orang yang fanatik mengejar kedokteran. Aku memilih jurusan lain. Aku sempat mendaftar dan diterima di D3 Komunikasi IPB, S1 Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta, serta diterima di London School of Public Relations. Tapi gak ada yang aku ambil semua wkwkwk.

Aku adalah orang yang tidak terlalu bermimpi untuk dapat diterima melalui jalur SNMPTN. Soalnya aku tau nilaiku kelas 1 dan kelas 2 itu ancur untuk masuk kedokteran. Jangankan masuk kedokteran, masuk UGM aja mungkin cuma dipandang sebelah mata hahaha. Maka dari itu, setelah ujian nasional selesai, aku fokus belajar SBMPTN.

Oya perlu kalian ketahui, hidup diluar sangat keras teman-teman. Ketika kalian nanti ujian nasional, akan begitu banyak yang namanya kunci jawaban beredar. PENGALAMAN SAYA NIH YA, hampir di setiap ruangan di sekolahku membawa kunci jawaban. Tapi ya memang yang ketahuan hanya beberapa sih. Waktu itu, aku sempet nangis ngerasain ujian nasional yang begitu susah. Ingatlah, jamanku itu ujian nasional 20 paket yang standarnya udah disamain sama SBMPTN. Trus juga hasil dari Ujian Nasional akan diakumulasikan sebagai salah satu syarat lulus SNMPTN, ya walaupun tiap universitas memberikan kebijakan yang berbeda mengenai presentase hasil ujian nasional yang digunakan. Bener-bener susaaaah banget. Tapi aku tetep bertahan untuk tidak memakai kunci jawaban sama sekali.

Sekedar info untuk kunci jawaban. Kunci jawaban beredar dan di kotaku jujur seluruh sekolah di kotaku memakainya, tidak terkecuali beberapa orang terdekatku. Kunci jawaban beredar dengan begitu mudah. Ada yang satu kelas atau satu sekolah mengumpulkan iuran untuk membeli kunci jawaban yang KATANYA harganya gak murah. Kunci jawaban itu kemudian akan dikirimkan ke e-mail pembeli dan pembeli tinggal mencetaknya berulang kali dan dapat mencetaknya dalam berbagai macam ukuran. Aku sempat melihatnya. Aku pernah ditunjukkan oleh salah seorang. Kunci jawaban itu memang ada 20 paket. Memang tidak ada soal dan tidak ada keterangan mana kode 1 mana kode 2, namun ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan peserta ujian untuk menggunakan kunci jawaban itu secara benar.

Kunci jawaban itu jelas terdapat nomor dari nomor 1-50 dan jawabannya A/B/C/D/E. Kemudian di atas nya akan ada contoh beberapa soal. Misal seperti ini :
5. Fakta
15. Majas puisi
25. Kesimpulan berita

Jadi biasanya para peserta ketika mendapatkan soal, mereka akan mencocokan soal yang mereka dapat dengan kunci jawaban. Misal untuk kunci yang diatas, mereka akan melihat pada soal nomor 5, nomor 15, dan nomor 25. Jika ketiga soal itu memang mengenai fakta, majas puisi, dan kesimpulan berita maka kunci jawaban itu cocok dengan soal yang mereka dapat. Ya, memang beresiko, tapi sebagian besar dari mereka sukses mengerjakan soal ujian menggunakan kunci jawaban.

Pengumuman Ujian Nasional jelas begitu mencengangkan. Memang, mereka yang benar-benar memiliki otak super, mendapatkan hasil bagus. Ada juga beberapa dari mereka yang kita sangka akan mendapatkan nilai bagus, namun hasil ujian nasional mereka malah jelek. Begitu banyak teman-temanku, yang ketika try out selalu tidak pernah lulus, namun ketika ujian nasional mereka mendapatkan nilai 9, bahkan ada yang mendapatkan nilai 10 bulat. Begitu ironi, namun begitu kenyataannya.

Pengumuman SNMPTN, seperti yang sudah aku duga, aku tidak lulus. Aku santai. Aku memang tidak terlalu berharap akan masuk PTN melalui jalur undangan, karena nilai rapot ku yang begitu luar biasa mengenaskan hahaha. Maklum sih, aku terlalu 'gaib' di sekolah dikit-dikit rapat, maklum orang sibuk hahahaha :p becanda kok becanda. Aku juga bukan orang yang susah move on dari pengumuman SNMPTN. Aku bisa langsung bangun dan malah aku lebih bersemangat untuk mengejar dan lulus dalam SBMPTN. Hmm... Ya maksudnya move on disini sih, gak terlalu sedih karena gak keterima SNMPTN. Soalnya ada beberapa temenku yang terlalu kepikiran sehingga mereka jatuh sakit gara-gara gak keterima SNMPTN. Oya, dari pengumuman SNMPTN ini, aku bisa menyimpulkan beberapa hal :

  • Mempunyai banyak sertifikat tidak menjamin kita akan lulus SNMPTN walaupun itu sertifikat OSN atau juara olimpiade sekalipun.
  • Mendapatkan rangking paralel tidak menjamin kita akan lulus SNMPTN.
  • Tidak mempunyai sertifikat belum tentu kita tidak lulus SNMPTN.
  • Tidak pernah medapatkan rangking, belum tentu kita tidak lulus SNMPTN.
Iya teman-teman, SNMPTN itu bagaikan judi atau bagaikan doorprize yang kita tidak dapat menebak siapa yang akan beruntung. Begitu banyak teman-temanku yang pintar, yang selama hidupnya di SMA mengejar begitu banyak kejuaraan, namun mereka tidak lolos SNMPTN. Namun, temen-temenku yang tidak memiliki sertifikat bahkan hidupnya di SMA bagaikan 'hidup segan mati tak mau' mereka lulus SNMPTN bahkan ada beberapa yang mendapatkan bidik misi. Sampai sekarang memang belum ada yang mengenai sistematika penerimaan SNMPTN yang benar, teman-teman. Semuanya adalah misteri dari masing-masing universitas.

Membicarakan soal SBMPTN, karena di sekolah sudah tidak ada kegiatan, aku menghabiskan waktuku untuk belajar. Pagi, siang, sore, sampai panas kepalaku -_- Aku tidak lagi belajar materi, tapi aku belajar latihan soal SBMPTN. Aku mendaftar pada sebuah bimbel, mengikuti try out di bimbel juga try out online. Semua itu hanya untuk mengetahui seberapa kemampuanku, apalagi aku adalah salah satu anak yang mengejar program studi tinggi yaitu Pendidikan Dokter. Dalam hal ini nanti kalian akan mengenal yang namanya Passing Grade. Aku tidak akan menjelaskan panjang lebar mengenai PG, karena kalau kalian bisa mendapatkan informasi itu dari internet maupun dari bimbel. Tapi teman-teman, sungguh sebenarnya PG itu menipu :) nanti akan aku jelaskan.

Di SBMPTN ini aku sudah tidak mengejar untuk masuk FK UGM. Karena, saat itu aku masih berpatokan pada PG, dan PG untuk Pendidikan Dokter UGM waktu itu sekitar 56 koma sekian persen. Sedangkan hasil try out selama ini belum pernah mencicipi angka 50 persen. Aku juga sudah tidak mengejar Pendidikan Dokter Undip serta UNS. Selama ini hasil try out mentok mencapai 42 persen. Aku sedikit memikirkan bagaimana kalau aku memilih di Udayana. Aku sudah tidak mengejar universitas yang ternama teman, tapi aku mengejar program studi yang aku tuju. Untuk apa aku masuk UGM tapi aku di program studi yang tidak sesuai dengan diriku. Jadi lebih baik aku mengejar program studi itu kalau perlu sampe swasta juga aku gak masalah.

Sebenarnya terjadi perdebatan ketika memilih program studi untuk SBMPTN maupun tes mandiri. Maklum lah, aku tidak ingin terjerumus ke lubang kekecewaan lagi hehehe. Setidaknya aku bisa lah membuktikan ke orang tua ku kalau aku bisa masuk ke PTN. Itu kan harapan setiap orang tua? :)) Apalagi lulusnya lewat SNMPTN apa SBMPTN, wuih tambah membanggakan orang tua kan? :))

Sempat terpikir aku ingin ambil program studi matematika, sempat juga ingin ambil komunikasi hahaha. Oh iya satu lagi, sempat juga ingin ambil teknik industri. Aku memilih matematika karena dari kecil aku sangat menguasai pelajaran ini. Aku mengambil komunikasi karena aku suka sekali menulis dan aku tertarik dengan dunia ini sejujurnya (karena aku dilarang ambil sastra, makanya milih ke komunikasi hahaha). Aku ambil teknik industri soalnya aku liat prospek ke depannya bakalan bagus. Labil sekali ya? Hihihi. Aku sudah di terima di Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta, D3 Komunikasi IPB, serta diterima di London School of Public Relations. Tapi kalian mau tau keputusan apa yang aku ambil?

Aku melepaskan begitu saja D3 Komunikasi IPB yang aku dapatkan melalui jalur seleksi rapot. Jadi sewaktu masa-masa SBM ini aku masih memegang Teknik Industri Atma Jaya dan LSPR.

Untuk SBMPTN, jelas aku tidak mau bunuh diri dengan mengisi pendidikan dokter semua di form pendaftaran. Aku gak gila. Bukannya aku putus asa dan menyerah, tapi aku berusaha realistis akan kemampuan ku dan aku hanya berusaha untuk membaca peluang yang bagus. Setidaknya aku harus mempunyai satu pegangan S1 PTN.

Aku sempat tertarik masuk Matematika ITB, Matematika ITS, Matematika Unair, Ilkom Unair, juga Fisioterapi Unud. Namun, setelah berpikir sangat panjang sampai stress, akhirnya keputusanku jatuh pada ini :



Ya, aku memilih PDU Unud, Ilmu Gizi Undip, dan PDG Unud. Tes nya di bali dong ya hahaha. Tapi jujur teman-teman, soal SBMPTN zaman ku jauuuuuuhhhhh lebih susah dibanding dengan try out-try out yang pernah aku jalani. Pada waktu itu aku minder. Aku tes di bali. Untuk TKD Saintek, dari 60 soal aku hanya menjawab 10 soal dan ya itu belum tentu betul semua. Mengenaskan kan? Aku melirik sebelah ku, dia menjawab sangaaaatttttttt banyaaaakkkk. Dan ketika tes selesai, aku tanya sama dia tentang pendapatnya mengerjakan soal SBMPTN. Dan dia bilang kalo soalnya susah -_____- Aku langsung down. Gimana enggak? Dia yang menjawab begitu banyak aja masih bisa bilang susah, apalagi aku yang cuma jawab 10 soal? Tapi aku mencoba untuk tetap tenang.

Tes kedua adalah TKPA. Ya, aku berharap bisa maksimal di bagian TPA dan matematika dasar. Soalnya selama try out kunciku hanya di dua itu. Jika dua itu aku bisa mengerjakan dengan lancar, aku benar-benar optimis untuk SBMPTN kali ini. Tapi ternyata.... tet tottttt....... Seperti yang aku bilang, semuanya susaaaahhhhh sekaliiii. Benar-benar di luar bayanganku. Tapi, aku berusaha untuk mengerjakan 65 soal dari 90 soal, sehingga total aku mengerjakan 75 soal. Itu pun aku keluar ruangan tes dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Oya taktik yang aku pakai, aku mengerjakan soal yang benar-benar aku bisa. Kalaupun ada soal yang aku masih ragu jawabannya, aku tidak menjawabnya, soalnya sangat beresiko. Tapi sepertinya aku gagal menerapkan itu di SBMPTN -_-

Malam setelah tes teman-teman, akan begitu banyak kunci jawaban SBMPTN yang muncul di internet. Kunci itu bukan dari panitia SBMPTN, tapi itu dari bimbel yang berusaha menjawab soal-soal SBMPTN. Memang sih soal SBMPTN boleh dibawa pulang, gak heran kalo bimbel tau soal-soal SBMPTN yang tadi pagi diujikan. Aku juga ikutan mengecek jawaban ku di sana. Ya takut sih sebenernya, tapi kalo gak gitu... Aku penasaran hiks. Akhirnya dengan segenap hati aku membuka dan mencari kode soalku. Dan kalian tau apa teman-teman? Dari 10 soal Saintek yang aku kerjakan, aku salah dua. Dan dari 65 soal TKPA yang aku kerjakan, begitu banyak salahnya huaaaaaaa..... Jujur, aku udah nangis, patah semangat. Dipikiranku aku seperti udah gak ada harapan untuk masuk melalui jalur SBMPTN. Aku gak cerita ke orang tua, karena aku takut mengecewakan mereka.

Tapi, pacarku gak pernah berhenti mendukungku. Dia selalu memberikanku 'wejangan' salah satunya mengajakku untuk bersedekah di panti asuhan. Kalau dipikir-pikir memang ada benarnya, kata orang doa anak-anak panti itu di dengar. KATANYA :) Kata orang jika kita bersedekah, maka kita akan mendapatkan rejeki yang lebih banyak nantinya. Tapi tetap saja, harus dengan hati yang ikhlas.

Aku terus berdoa berharap yang terbaik. Seenggaknya perjuanganku buat tes di bali gak sia-sia. Udah tes jauh-jauh, gak lolos lagi, sakit banget kan ya? Huhuhu...

Pengumuman SBMPTN itu bagaikan momok sendiri saat itu. Pengumuman SBMPTN 2014 dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2014 pukul 17.00 WIB.

Seperti biasa, akan begitu banyak mirror yang beredar. Nah, yang perlu diwaspadai adalah adanya mirror hoax yang katanya menampilkan hasil SBMPTN. Mirror hoax itu biasanya beredar sebelum jam 17.00. Dan kalau kalian masukin nomor peserta kalian, kalian jelas tidak lulus. Tips nya pakai mirror yang terpercaya yang memang bekerja sama dengan pihak panitia SBMPTN.

Menunggu jam 5 sore itu rasanya udah kayak seabad. Tapi tiba-tiba aku liat di Recent Update BBM, sahabatku bikin Personal Message: Alhamdulillah Unair 2014. Aku langsung kepo. Kok dia udah tau dia masuk unair. Padahal itu masih setengah 5 belum jam 5. Aku nggak percaya, tapi dia bilang kalau dia liat langsung di website resmi SBMPTN. Akhirnya aku coba. dengan tangan yang berdebar-debar, aku memasukkan nomor tesku dan JENG... JENG...



ALHAMDULILLAH :)) Rasanya seperti mimpi. Dari 700an ribu peserta, aku termasuk 160an ribu peserta yang lolos SBMPTN. Dengan soal yang begitu susah, aku masih tetap gak percaya aku bisa lolos. Langsung sujud syukur, langsung nangis juga saking bahagianya hihihi. Memang sih, aku tidak diterima di Pendidikan Dokter, tapi bisa lolos SBMPTN aja udah bener-bener bersyukur :))

Tapi, dibalik rasa senangku, tentu saja aku tetep sedih soalnya banyak temen-temenku yang gak lulus. Aku yang tadinya seneng langsung gak jadi seneng gara-gara mereka semua down. Kalian nanti akan merasakan sendiri jika ada di posisi ini :') Rasanya sungguh gak enak. Aku bingung harus bagaimana. Mau menghibur mereka tapi akunya malah dicuekin, kalo aku nyuekin dikira gak perhatian. Ya, serba repot disaat-saat seperti itu.

Karena aku udah memenuhi targetku buat megang satu kursi di PTN, jadi aku menjadi sedikit tenang. Berbeda dengan teman-temanku yang masih sibuk tes mandiri ke sana dan ke sini. Aku sendiri juga udah gak peduli dengan tes UM UGM yang kemaren aku ikuti. Mau masuk atau gak ya udah biarin aja hihihi :3

Kemudian...
Hasrat untuk masuk ke FK itu muncul kembali. Memang sih Gizi yang aku dapet itu juga termasuk FK, tapi aku tertarik buat nyoba lagi.
Aku mencari-cari info mengenai UMBPTN. Aku gak mau mengusik teman-temanku yang sibuk daftar mandiri jadi aku mending daftar UMBPTN. Kenapa begitu? Karena UNUD tahun ini masuk di daftar salah satu universitas di UMBPTN wkwkwkwk. Masih ada ngejar unud ya -_- Ya, namanya juga perjuangan ya :))

Aku belajar dan berdoa lagi. Kali ini belajar lebih giat, karena aku tau masuk Pendidikan Dokter benar-benar gak mudah. Tapi untuk pilihan prodi di UMBPTN ini aku memang gak masang strategi. Dokter semua yang aku isi wkwkwk. Soalnya aku gak peduli juga sih. Kalaupun aku gak lulus kan yang penting aku udah dapet satu PTN hehehe. Mau tau pilihanku saat itu?


Yang ini aku udah gak gila lagi buat ambil tes di bali hehehe. Di solo aja cukup deh. Itu pilihan dua terbawah itu agak ngawur sih hahaha. Ya gimana lagi? Daripada gak diisi, yaudah isi aja Fisioterapi sama Psikolog hahaha -_-

Oya, ketika akan mengikuti UMBPTN ini aku baru tau bahwa ikut UMBPTN ini lebih keras perjuangannya. Kenapa? Karena aku baru tau bahwa calo-calo akan beredar sangat banyak disini. Calo apa sih? Itu lho... calo yang jual kursi.

Jadi begini... Aku diceritain temenku urusan itu. Temenku itu punya beberapa kenalan yang bisa masukin dia ke PTN dengan mudah. Masuknya tentu aja pake duit. Seingetku kemarin, kalau mau masuk ke univ A  itu kalian bayar sekitar 30-40an juta. Itu hanya masuknya aja, belum termasuk biaya kuliah dll. Trus juga ada juga yang katanya masuk FK univ B dengan bayar 800juta. Ada juga yang FK univ C bayar 300an juta. Kalau kata temenku daerah Jawa Tengah itu lebih murah daripada di Jawa Timur. Di daerah Jawa Tengah biasanya 10-15an juta katanya. Dia sendiri yang bilang ke aku. Aku aja dengerin ceritanya sampe melongo. Kok bisa sampe segitunya.

Cara masuk PTN melalui calo itu biasanya terjadi ketika ujian mandiri. Jadi, ada dua jenis cara masuk PTN melalui calo. Ada yang pake tes ada yang gak pake tes. Kalau pake tes pun, mau berapapun hasil yang di dapatkan nanti bakalan tetep lolos. Tes itu cuma buat formalitas aja. Kalau gak mau pake tes, ya langsung masuk, cuma jelas tarif nya lebih mahal.

Temenku itu sempet nawarin aku calo buat FK Unud coba hahaha -_- Gila aja hahaha.

Membicarakan masalah calo, aku jadi kepikiran mengenai UMBPTN. Untuk beberapa universitas, UMBPTN tingkatnya sama dengan jalur mandiri. Nah, apakah di UMBPTN juga akan ada calo. Aku tanya hal itu ke temenku. Dan kalian mau tebak jawaban dia gimana?

X : Sekarang coba kamu pikir, Udayana sama UNS apa ada tes mandiri lain selain UMBPTN?

Aku berpikir benar juga. Jalur masuk ke Udayana sama UNS itu cuma SNMPTN, SBMPTN, kemudian melalui UMBPTN. Gak ada jalur masuk lain atau tes mandiri lain seperti universitas lainnya. Jadi... apakah?

X: Jelas bisa lah. Sekarang buat apa calo itu nawarin Unud sama UNS kalau ternyata gak bisa ditembus? Berarti kesimpulannya, UMBPTN itu masih bisa dimanipulasi sama calo.

ASTAGA!!! -_- Jawaban itu benar-benar gak lucu. Demi apapun, UMBPTN yang aku kira sistemnya seperti SBMPTN ternyata hasilnya masih bisa dibeli dengan uang. Aku sampe pusing sendiri mikirin itu. Apalagi prodi yang mau aku ambil itu FK yang dari dulu terkenal siapapun mau bayar berapapun biar masuk sana. Yang sedikit gak bisa aku terima disini adalah ketika aku berjuang keras tetapi perjuangan kerasku dikalahkan dengan uang. Itu rasanya..........

Sudahlah, aku hanya bisa tawakal dan pasrah saja mengenai UMBPTN nanti. Yang penting sekarang yang aku butuhin cuma berjuang.

Soal UMBPTN itu jumlahnya memang gak bisa ditebak. Tergantung dari panitianya mau bikin jumlah soalnya berapa. Soal-soalnya juga lebih ke logika, lebih ke IPA Terpadu. Cari aja sendiri contoh-contoh soal IPA Terpadu kayak gimana wkwkwk. UMBPTN lebih condong ke sana materi yang keluar.

Untuk pengumuman, aku udah gak terlalu heboh kayak waktu SBMPTN. Karena aku tau disini apapun bisa terjadi. Mau kerja keras apa gak, tidak bisa menentukan lulus atau tidak. Tau sendiri lah gara-gara calo sialan itu hehehe. Tapi ketika aku membuka pengumuman..........

ALHAMDULILLAH aku gagal lagi jadi bu dokter :)) Tapi aku lolos di pilihan ke-5 yaitu S1 Fisioterapi Udayana.

Itu tadi sedikit cerita perjuangan saya selama kelas tiga. Eh gak sedikit sih ya banyak juga hahaha. Aku disini bukan berniat apa-apa, cuma mau sharing sama kalian kalo perjuangan di kelas tiga itu cukup berat. Perjuangan masuk PTN itu apalagi, menyebalkan sekali kan yang oknum-oknum curang itu. :)
Semoga pengalaman itu bisa menjadi pelajaran dari kalian, ambil baiknya jangan buruknya ya. Jangan ikut-ikutan yang buruk karena nanti bisa berdampak jelek sama kalian percayalah :) 

Semangat untuk kalian para calon maba PTN Indonesia ! Terus semangat dalam mengejar mimpi ya :)

Scan ini kalo ada yang ingin kalian tanyakan ke aku ^^
Share:

13 comments:

  1. Wah makasih qaqa. Doain dedek ya kak. Sukses kuliahnyaa! Hihihihi *kecup basah

    ReplyDelete
  2. Ka minta pin dong, aku nau tanya2 langsubg boleh gak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello, sorry for late reply :) bisa ke line ya dianaputrimaharani, thank you, semoga sukses

      Delete
  3. *nanges geteh*
    tiwas nduiti calo mending ngge rabi e mah

    ReplyDelete
  4. Aku banget ya ;-;
    Rasanya seperti melihat diriku di masa depan ;-;
    Aku juga anak kelas 3 yang nilainya pas2an tapi ngebet jadi ibu dokter ;-;
    Makasih kak udah share pengalamannya!
    Sangat memotivasi!!

    ReplyDelete
  5. Aku baru lulus dari smk farmasi. Nah, aku tuh pengen ngelanjutin kuliah fkip bahasa inggris. Emang si gak nyambung bgt. Tapi kalo tetep ngelanjutin farmasi, itu sama aja kayak aku cintanya sama b.ing tapi nikahnya sama farmasi. Jadi gak bakal bahagia. dan banyak temen", tetangga, sampe keluarga yang ngehujat aku *caileh...ii kesel bgt kalo udah ngomongin itu.. nah jadi aku udah tes di unmul samarinda, ngambil b.ing dan farmasi. Tp yang keterima b.ing. nah orang tua aku nyuruhnya lg ikut tes sebuah perkuliahan swasta di smd buat ngambil program farmasi.. jd aku harus bagaimana ? Ikut saran orang tua atau tetap sama pilihan aku����

    ReplyDelete
  6. Aku baru lulus dari smk farmasi. Nah, aku tuh pengen ngelanjutin kuliah fkip bahasa inggris. Emang si gak nyambung bgt. Tapi kalo tetep ngelanjutin farmasi, itu sama aja kayak aku cintanya sama b.ing tapi nikahnya sama farmasi. Jadi gak bakal bahagia. dan banyak temen", tetangga, sampe keluarga yang ngehujat aku *caileh...ii kesel bgt kalo udah ngomongin itu.. nah jadi aku udah tes di unmul samarinda, ngambil b.ing dan farmasi. Tp yang keterima b.ing. nah orang tua aku nyuruhnya lg ikut tes sebuah perkuliahan swasta di smd buat ngambil program farmasi.. jd aku harus bagaimana ? Ikut saran orang tua atau tetap sama pilihan aku����

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo rahmi, btw selamat ya udah diterima di program studi yg diinginkan hehe :) untuk masalah itu coba dibicarakan lagi dengan orang tua :) coba jelaskan apa yg kamu mau, apa yg kamu nyaman, dan apa alasan kuat kamu memilih b.ing :) orang tua nanti lama2 pasti akan ngerti apalagi rahmi sudah besar jadi sudah bisa menentukan pilihan yg terbaik menurut rahmi :) semoga sukses rahmi

      Delete
  7. Hai kak, bagi tips nya kalau mau masuk unud tapi jurusan teknik mesin. Soalnya aku sama kaya kakak, enggak pinter di kelas dan sibuk organisasi. Rencana mau ikut snmptn tapi ya ga terlalu berharap soalnya nilai ku enggak rajin, sibuk di organisasi jadi rencana mau ikut snmptn tapi nyiapin sbmptn terus bagi tips nya ya kak buat persiapan. Makasih kak

    ReplyDelete
  8. sabung ayam menghadirkan pertandingan sabung ayam yang kuat dan ternama

    Ayo Segera Daftar Akun Bermain Anda..Gratiss..

    Klik >>>>>>> Daftar Sabung ayam

    Hubungi Segera:
    WA: 087785425244
    Cs 24 Jam Online

    ReplyDelete