"So do it. Decide. Is this the life you want to live? Is this the person you want to love? Is this the best you can be? Can you be stronger? Kinder? More compassionate? Decide. Breathe in. Breathe out and decide."Gak kerasa banget, dua bulan udah berlalu. Kalo dipikir-pikir cepet juga ya waktu berjalan. Lalu kalo dipikir-pikir lagi, kadang aku mikir, apa yang udah aku lakukan selama 2 bulan kemarin? Apakah udah sesuai dengan apa yang aku inginkan dan harapkan? Kenapa kita perlu memikirkannya? Well, penting banget kita evaluasi apa yang udah kita lakukan sepanjang timeline 2 bulan ini. Apalagi kalo kita punya revolusi-revolusi tertentu seperti yang sudah kita bicarakan di Journal #1 kemarin.
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan ketika kita membicarakan rencana, atau mungkin lebih tepatnya goal jangka pendek kita untuk menuju goal jangka panjang yang sering kita sebut revolusi. Aku cenderung suka dengan menulis dan merancangnya di buku planner. Tapi aku lebih suka membuat buku planner ku sendiri. Kenapa? Karena kalo aku bikin sendiri, aku bisa memasukkan kolom-kolom apa saja yang memang aku butuhkan. Tapi kalo misalnya kalian gak mau repot-repot bikin buku planner sendiri, udah banyak banget beredar buku planner di toko buku atau bahkan di online shop seperti salah satunya ada di lapak Well Planned Planner yang bisa kalian temui salah satunya di Instagram.
Selama dua bulan aku menggunakan buku planner ku sendiri, aku ngerasain banget progress apa yang udah aku kerjakan dan apa yang belum aku kerjakan. Setiap akhir bulan aku mengevaluasi semuanya, terutama masalah planning keuangan yang paling sering jebol. Padahal aku udah menggunakan bantuan aplikasi MoneyLover untuk mengatur budget yang aku perlukan di segala aspek, seperti budget makan selama satu bulan, budget bensin, budget nabung, budget beli pulsa, dan masih banyak lagi. Tapi memang aku sering bandel sih. Ketika budget belanja udah melebihi batas maksimal, eh aku paksakan buat belanja lagi. Ya jelas aja jebol hahaha. Kalo udah jebol gini berarti ada yang salah dengan caraku mengatur budget atau bisa jadi aku yang belum bisa mengatur keinginanku untuk beli barang-barang yang sebenernya cuma buat menuh-menuhin kamarku doang.
Dengan membuat planner, aku jadi lebih tau apa yang harus aku lakukan. Jadi aku gak cuma tidur sambil buka instagram, lalu buka whatsapp/line, lalu buka instagram, seperti lingkaran setan yang gak pernah berhenti. Aku pernah memperhatikan waktu ku yang kebuang ketika aku melakukan lingkaran setan itu. Aku bisa berjam-jam cuma melakukan hal itu doang, coba bayangkan, dan itu gak kerasa banget waktu berjalan. Iyalah gak kerasa, karena aku nyaman. Tapi ketika aku melakukan hal yang lebih produktif, aku bisa juga lepas dari lingkaran setan yang gak berguna itu. Ya meskipun sedikit menyiksa karena aku harus mengubah kebiasaanku.
Mengubah kebiasaan pun juga gak bisa dalam sekejap mata doang. Kata orang, kebiasaan baru pada manusia akan muncul ketika kita sudah melakukan kebiasaan baru itu berulang-ulang selama 21 hari. Hmm... Lama juga ya? Ya namanya juga kebiasaan, jadi memang harus kita lakukan berulang-ulang dan lama banget untuk menciptakan kebiasaan-kebiasaan baru. Lalu, kadang aku masih bertanya, ketika kita mengganti kebiasaan lama kita menjadi kebiasaan baru, apakah kebiasaan lama akan hilang begitu saja? Salah satu buku yang berjudul Million Dollar Habits karya Brian Tracy menjawab kalo kebiasaan lama kita gak hilang tapi dia hanya tersimpan dan tertidur di otak kita. Ketika kita membangunkannya pun, bisa jadi kita akan kembali melakukan kebiasaan lama kita dan melupakan kebiasaan baru yang sudah susah payah kita bangun. Karena apa? Karena biasanya kebiasaan lama adalah kebiasaan yang membuat kita nyaman, sedangkan kebiasaan baru biasanya cenderung di luar dari zona nyaman. Jadi ketika pengaruh kebiasaan lama lebih besar, maka ia bisa saja menghancurkan kebiasaan baru yang sebenernya memberikan dampak lebih baik di hidup kita. Susah juga ya mengubah kebiasaan?
Di sini aku belajar pentingnya planning jangka pendek untuk menentukan jangka panjang. Karena aku dulu selalu mengabaikannya dan menganggap bahwa planning jangka pendek itu gak berguna. Tapi aku baru ngerasain manfaatnya sekarang. Sekarang aku ngerti dan paham kenapa resolusi-resolusi ku di tahun-tahun sebelumnya gak pernah terwujud. Ya karena aku salah strategi dalam mewujudkannya. Bersyukur sih, karena sekarang udah nemuin metode yang pas untuk aku berusaha mencapai resolusi ku di tahun ini. Ya meskipun aku belum tau hasilnya jangka panjangnya kayak gimana, tapi aku menyukai progress yang udah aku lakukan selama 2 bulan ini. Sekarang aku bisa belajar bahwa resolusi jika tidak dibarengi dengan kebiasaan dan effort yang mendukungnya maka ia akan sia-sia, cuma akan jadi mimpi dan angan-angan doang. Itu menurutku, kalo menurutmu? Apakah sama? Apakah kalian sudah melakukan hal yang ingin kalian lakukan selama 2 bulan ini?
"A goal without plan is just a wish"
Izin promo ya Admin^^
ReplyDeletebosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik
ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
add Whatshapp : +85515373217 ^_~ :))