Travel and Lifestyle by Diana Putri Maharani

,

Mengapa S1 Fisioterapi?

"Fisioterapi? Oh, tukang pijet itu ya? Kalo cuma gitu aja ngapain sekolah jauh-jauh?"

Biasanya banyak orang yang berpikir seperti itu. Jangan-jangan kalian juga ya? Hahaha. Tenang aja, disini diana gak akan menyalahkan kok. Soalnya kalo menurut diana sendiri, fisioterapi juga mempelajari pengembalian fungsi gerak melalui manual therapy salah satu dengan memijat. Jadi, itu gak salah :3


Tapi readers, perlu kalian tau kalo fisioterapi bukan cuma sekedar tukang pijat. Kami calon fisioterapis ini adalah calon 'tukang pijat' profesional lho. Kenapa? Karena kami sekolah, kami belajar, dan kami berilmu. Jadi, apapun yang akan kami lakukan untuk kalian, tentu semuanya berlandaskan ilmu yang telah kami dapat dan kami pelajari serta dapat kami pertanggung jawabkan. Beda lah dengan tukang pijet yang lain hihihi :3


Terus? Kenapa diana tertarik buat milih fisioterapi?
Nyasar cin, serius hahaha. Pasti seperti kebanyakan temen-temen diana yang lainnya ya, pilihan pertama pasti kedokteran umum trus fisioterapi pilihan yang entah ke berapa. Samaan lah sama diana. Di UMB-PTN kemaren Fisioterapi urutan nomer 5 wkwkwkwk. Trus kenapa diana ambil fisioterapi ya karena fisioterapi masih berhubungan sama tulang. Alesan diana sih dulu gitu hahaha. Kalian kalo masih inget pasti tau lah cita-citnya diana dulu jadi tukang nyambung tulang atau dokter bedah tulang hahaha. Jadi itu ya alesan kenapa diana lebih milih fisioterapi wahai teman-teman. Sekalian aja diana jelasin di sini, banyak yang menyayangkan diana melepaskan Ilmu Gizi Undip. Karena diana gak suka kimiaaaa tolooongggg. Dan karena menurut diana fisioterapi ilmunya sama kayak kedokteran umum, makanya diana memilih ini. Apalagi di Udayana ini udah S1 lho bukan D3 lagi. Paham saudara-saudara? :)

Ternyata memang bener lho. Setelah diana menjalani beberapa bulan sekolah di fisioterapi, diana udah hampir gila sama mata kuliahnya. Diana dapet mata kuliah anatomi, biokimia, biologi kedokteran, ilmu kesehatan, patologi, patosiologi, fisiologi dll yang materinya sama persis sama kedokteran. Bukunya sama, dosennya sama, yang diajari juga sama. Lama kuliahnya juga sama. Kalo masuk S1 Fisioterapi nanti bakal kuliah 4 tahun buat dapet gelar sarjana trus habis itu dapat co-as sama juga kayak kedokteran umum waktunya 1,5 sampai 2 tahun. Jadi, S1 fisioterapi itu bisa dibilang udah sejajar sama dokter lah ya, cuma kami berjalan di jalan yang berbeda hahaha. Kalo dokter kan lebih ke mengobati, nah kalo fisioterapi ini lebih ke mengembalikan fungsi gerak. Jadi semisal kalo ada pasien yang habis operasi tulang, kan otomatis tulangnya harus dilatih biar bisa kembali normal fungsinya, nah itu tugasnya fisioterapi.

Fisioterapi itu gak melulu soal tulang sama otot lho. Fisioterapi juga mencakup saraf contohnya kayak orang kena stroke, selain minum obat dari dokter, pasien dengan penyakit stroke perlu dilatih sarafnya sama fisioterapi. Ada lagi kayak yang mengalami kelemahan penglihatan, gangguan keseimbangan, apapun yang berhubungan dengan saraf pasti ada hubungannya sama fisioterapi. Kemudian fisioterapi juga menangani kardiovaskuler, biasanya bagi pasien yang habis dioperasi jantung atau paru-parunya, disini tugas fisioterapi adalah mengoptimalkan kerja jantung dan paru-paru supaya kedua organ itu dapat berfungsi dengan baik. Ada lagi mengenai pediatri (anak-anak)  yang memfokuskan pada diagnosis, perawatan, penanganan bayi, anak dan remaja yang mengalami penyakit bawaan, perkembangan, syaraf dan otot, tulang atau pola gangguan atau penyakit. Seperti anak-anak dengan masalah keterlambatan tumbuh kembang. Fisioterapi juga menangani geriatri yang lebih memfokuskan pada orang lanjut usia. Fisioterapi geriatri membantu menangani masalah seperti arthritis, osteoporosis, kanker, penyakit alzheimer's dan beberapa penyakit yang terkait dengan bertambahnya umur manusia. Fisioterapi geriatri biasanya bakalan ngasih program-program khusus untuk membantu mengembalikan gerakan, mengurangi nyeri, meningkatkan tingkat kesehatan dan kebugaran, dan masih banyak lagi. 

Lalu bedanya sama dokter apa dong? Nah, kalo dokter kan juga mempelajari mengenai obat-obatan yang bukunya tebel kayak bantal tuh, kalo fisioterapi gak perlu. Sebagai gantinya belajar obat-obatan, fisioterapi bakalan mempelajari mengenai pengembangan, pemeliharaan, dan memaksimalkan fungsi gerak. Fisioterapi juga punya fungsi untuk memaksimalkan kualitas hidup lho. Iya lah, secara kalo kalian jadi fisioterapi kalian tentunya akan mengetahui bagaimana caranya menjaga agar tubuh tetapi sehat dan organ-organ di dalam tubuh kita bekerja dengan baik plus normal. Gimana nggak sehat coba? Kan ada tuh yang bilang kalo sehat adalah kunci dari kehidupan. Sekarang bayangin aja kalo kalian sakit pasti kalian gak bisa mikir, gak bisa ngapa-ngapain, kerjaan jadi numpuk, bolos sekolah. Iya kan? Coba kalo kalian sehat, hidup dan waktu kalian pasti bisa lebih berharga. 


Ini salah satu temen diana namanya Bella, katanya lagi sakit lehernya terus di fisioterapis udah sembuh. Maaf ya Bel, diana nyolong fotonya :3

Terus kenapa harus S1? D3 atau D4 kan banyak. Hihihi

Karena S1 asyik ada co-as nya kayak dokter wkwkwk. Nggak sih bukan itu maksudnya. Sebenarnya apapun entah S1 atau D3 atau D4 boleh-boleh aja. Cuma bedanya biasanya di jenjang D3 dan D4 gak mempelajari sedalam S1. Kalo di S1 kita bener-bener di kasih materi yang sama persis kayak kedokteran. Jadi, fisioterapi lulusan S1 boleh mendiagnosis penyakit seseorang tetapi kita tidak boleh memberikan obat-obatan karena kita tidak dapet pelajaran itu. Kok berani banget ya kita diagnosis orang? Kan bukan dokter. Memang kita bukan dokter, tapi posisi kita sejajar dengan dokter. Fisioterapi S1 bisa menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang dia alami kemudian bagaimana penyakit itu bisa terjadi, dan apa yang harus dilakukan. Apakah pasien tersebut harus dibawa ke dokter dulu atau bisa sembuh hanya dengan datang ke fisioterapis. Nah, kalo D3 nih, biasanya cuma sekedar tau "oh ini penyakit gini" tapi mereka belum tentu bisa menjelaskan bagaimana itu bisa terjadi, asal muasal nya dari mana, karena ilmu mereka gak sedalam S1. Kemudian dalam praktik kerjanya, D3 gak bisa nyari pasien sendiri dan gak bisa bergerak tanpa komando dokter atau fisioterapis lulusan S1. Fisioterapis lulusan D3 kalo mau dapet pasien biasanya dapet rujukan dari dokter. Di surat rujukan dari dokter itu biasanya udah di tulis contohnya kayak "pasien ini membutuhkan perawatan menggunakan SWD (ini alat fisioterapi) dengan begini begini begitu". Jadi istilahnya kayak masih dituntun gitu lho dan gak boleh memutuskan sendiri pasien ini harus begini begini, fisioterapis lulusan D3 belum berhak untuk itu. TAPI... Kalo fisioterapis lulusan S1 sah-sah aja. Bahkan mereka bisa mencari pasien tanpa harus dapat rujukan dari dokter. Ya karena itu tadi, ilmunya udah setara sama dokter. Jadi sebenernya fisioterapis S1 itu sama aja otak dokter, cuma kita gak mengobati. BEBAS DEH DARI KIMIA HAHAHAHAHA................ Ketahuilah belajar obat-obatan itu pusing nak *bisikan setan*


Kuliah vital sign nih, yang ngajar bu dokter loh

Kenapa diana milih di udayana?

Karena nyusul pacar wkwkwkwk. Enggak ding enggak. Karena di Indonesia, Universitas Negeri yang fisioterapi nya udah S1 cuma ADA DUAAA !!! Di udayana ini sama di Hasanudin. Lainnya swasta semua, contohnya kayak Esa Unggul, UMS, UMM, ada lagi gak yang belum disebut? Dan setau diana fisioterapi S1 yang udah plus profesi (co-as nih maksudnya) adanya baru di udayana sama di esa unggul. Lha terus kalo yang univ lainnya? Ya habis lulus S1, gak bisa profesi. Alias mandek di gelar sarjana, tapi mereka gak boleh buka praktek karena belum melakukan profesi. Kalo mereka mau ambil profesi, mereka harus mendaftar lagi untuk profesi di kampus yang sudah memiliki profesi seperti udayana contohnya hihihi *promosi*. Kecuali ya kalo mereka memilih menjadi pendidik kayak dosen gitu, habis dapet gelar sarjana, boleh kok gak ambil profesi tapi langsung kuliah S2 gitu juga gapapa, gak masalah.


Nah ini video dari VSFT FK Unud yang bergerak di bidang sport. Isinya anak-anak fisioterapi semua :3

Diana sendiri mulai asyik dan tertarik sama dunia fisioterapi dan mulai membuang jauh-jauh cita-cita jadi dokter bedah tulang. Kenapa? Karena di fisioterapi pelajaran udah sama-sama pusing kayak dokter, belajarnya juga sama mayat kok, sama kan kayak dokter. Trus buat kerjanya besok, diana mikirnya kan kalo dokter 24 jam, kalo fisioterapis kan gak harus 24 jam, terserah kita mau sampe jam berapa hihihi. Terus lagi, di Indonesia ini dokter udah banyak, dokter umum berceceran di mana-mana. Bahkan sekarang dokter umum kayak udah gak laku gitu, jadi dokter-dokter itu kalo mau laku biasanya harus sekolah spesialis dulu. Dan untuk sekolah spesialis itu prosesnya panjang, lama, dan gak mudah. Nah, kalo fisioterapi, untuk yang di Indonesia sih diana pikir S1 udah cukup kali hihihi. Keliatan banget gak mau S2 ya gua hahaha -_- Dari segi pekerjaan juga banyak contohnya nih



  1. Bisa jadi pembicara: Di fisioterapi itu kita juga mencakup promotif atau promosi. Tau sendiri fisioterapi di Indonesia itu masih jarang banget, bahkan bisa dihitung pake jari. Terus juga banyak masyarakat yang belum begitu tau mengenai apa sebenernya fisioterapis makanya muncul istilah fisioterapis adalah tukang pijet. Itu dikarenakan masyarakat masih awam banget sama fisioterapi. Nah, sebagai fisioterapis, kalian bisa juga jadi pembicara. Ya, boleh kalian memperkenalkan fisioterapi kepada masyarakat, trus juga jadi pembicara di acara kayak sosialisasi kesehatan. Intinya kalo jadi pembicara, kalian memperkenalkan kepada masyarakat mengenai dunia kesehatan supaya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan jauh lebih meningkat. Mulia banget kan? :))
  2. Bisa jadi pengajar: Halo halooo, kalo kalian mau tau, Indonesia kekurangan dosen untuk pengajar fisioterapi lho. Di udayana aja dosen-dosennya kebanyakan diambil dari kedokteran umum. Makanya, peluang untuk jadi dosen di dunia fisioterapis itu sangaaattttt luaaasssss..... Walaupun kalian di fisioterapi, gak harus kok kalian jadi dosen spesial untuk fisioterapi. Kalian juga bisa jadi dosen anatomi yang otomatis bisa ngajar di kedokteran umum juga. Tapi untuk fisioterapi sendiri memang masih sedikit banget lulusan S2 atau S3 fisioterapi untuk jadi dosen. Jadi, yang hobi banget ngajar nih, disini peluangnya besar banget!
  3. Bisa buka praktek: Biasanya, rumah sakit itu membutuhkan fisioterapis. Nah, kalo ngerasa gaji dari rumah sakit belum cukup nih wkwkwk sombong banget, kalian bisa buka praktek sendiri di rumah. Jam nya bebaassss.. Kayak dokter gitu lah.
  4. Fisioterapis olahraga: Yang pengen ngecengin pemain-pemain bola, bisa nih jadi fisioterapis olahraga. Tau gak, kalo kalian nonton bola, terus ada yang cidera, kan pasti ada tenaga kesehatan tuh, itu fisioterapis lho. Dengan fisioterapis, pemain bola yang cidera itu kakinya bisa sembuh terus bisa main lagi.
  5. Bisa jadi peneliti: Jangan salaaahhhh. Peneliti bukan hanya dari kedokteran umum atau biologi murni aja ya. Dari fisioterapi juga bisa jadi peneliti.
  6. Bisa jadi wiraswasta: Ini nih, idola gua banget hihihi. Dari ilmu fisioterapis yang kalian dapet kalian bisa buka bisnis sendiri. Contoh aja spa, tapi yang pasti bukan spa sembarang spa, tapi spa kesehatan, atau bisa juga bikin health center. Kalian bisa buka juga yoga atau gym, banyak banget pokoknya!!!
  7. Bisa kerja di bagian forensik: Nih yang baru nih! Fisioterapis sekarang sudah diakui dan sudah mendapatkan izin untuk bekerja di bagian forensik! Hihihihihi. Iya, forensik yang kerjaannya ngobok-ngobok mayat. Kan lumayan buat tambah-tambah gaji buat kalian yang suka digentayangin sama mayat. Hihihi, becanda.

Nah, itu sih yang lagi sliweran di kepala diana. Harusnya ada lagi. Banyak kok pokoknya hihihi. Tinggal pintar-pintarnya kita mengolah dan memanfaatkan ilmu yang kita dapat aja. Oiya ada yang lupa, pasti ada yang tanya urusan gaji ya? Hehehehe. Kan kalo dokter umum sekarang ada BPJS huhuhu kasian. Kalo fisioterapis sendiri khususnya di Bali biasanya kaya-kaya lho. Ada yang bawa anaknya ke fisioterapis karena anaknya tumbuh kembangnya terhambat, dia sekali datang ke fisioterapis itu bayar 75 ribu, padahal supaya anaknya bisa kembali normal itu dibutuhkan datang ke fisioterapis berkali-kali. Bayangin, satu pasien aja udah berapa itu ya? Trus ada juga yang 100 ribu, tergantung dari penyakit dan penanganannya sih. Banyak kan gajinya? Buat alatnya sendiri pun gak banyak kok. Setau diana alat fisioterapi itu ada 10, gak sebanyak dan serinci kayak dokter gigi. Kalo dokter gigi sih, kursinya aja udah berapa ratus juta *katanya*. Kalo fisioterapi ranjang aja cukup lah hihihi.


Hmm... Kayaknya segitu aja deh yang bisa diana sharing nih. Kalo semisal kalian ada yang berminat bisa kok nyoba masuk fisioterapi sebagai pilihan lain dari kedokteran umum. Kalo juga ada yang ditanyakan, seperti biasa bisa kontak diana via aja boleh asal jangan via dari hati ke hati, bahaya nanti urusannya hahaha. Sekian dulu ya, daaaahhhhh.


Scan ini kalo ada yang ingin kalian tanyakan ke aku ^^

Share:

83 comments:

  1. Setuju deh sama diana :D
    90 yaaa

    ReplyDelete
  2. jek mantap.... 90 buat mu mbak diana... :D
    leave comment yaa di blog ku informasifisioterapi.blogspot.com di mari mengenal fisioterapi
    satu komen anda sangatlah berarti..
    terimakasih :)

    ReplyDelete
  3. bagus banget dianaaaaaaaa nilainya 90 yah :)

    ReplyDelete
  4. Baby Diana keren banget, sangat bermanfaat
    90 :)

    ReplyDelete
  5. ampun senior blognya keren bangett sumpah kalau ada nilai lebih dari 90 aku kasi dah hihi good job girl

    inget blog walking ke
    http://ichigomachi.blogspot.com/2014/12/peran-fisioterapis-pada-bells-palsy.html
    dan tinggalkan comment juga ;)

    ReplyDelete
  6. wuhuu dianaa bagus nih blognya..90 yaa

    ReplyDelete
  7. setujuuuuuuu top diana 90 yaaa

    ReplyDelete
  8. !Sumpah keren dianaaaa! 90 plus dahh. Kereenn

    ReplyDelete
  9. Wah sangat bermanfaat... nilai 90

    Mampir Blog saya juga ya :)

    ReplyDelete
  10. keren banget diana nilainya 90 yaa

    ReplyDelete
  11. Diana, G.O.O.D. J.O.B !! 90 Ngggiihh

    jangan lupa mampir ke blog saya yah ;) : http://dewisemariasih.blogspot.com/
    Terima Kasih.

    ReplyDelete
  12. Diana... keren bgt niih 90 yaa

    ReplyDelete
  13. diana blogmu keren banget, infonya juga sangat bermanfaat pkoknya ditunggu postingan selanjutnya ya
    90 dari aku

    ReplyDelete
  14. Bukan 'tukang pijet' biasa.
    Good job diana ;)
    90 for you~

    ReplyDelete
  15. terimakasih infonya yang sangat bermanfaat, 90 untuk diana:)

    ReplyDelete
  16. Makasih, Diana. Infonya sangat bermanfaat. 90 buat Diana cantiikk. (Y) :)

    ReplyDelete
  17. marvelous diana, 90 buaat kamu :D

    ReplyDelete
  18. Makasih infonya, good job deh. Nilainya 90 ya, ditunggu postingan berikutnya. Semangaatttt!

    ReplyDelete
  19. ini nihh yg namanya blogger aslii :D
    90 buat Dianaa

    ReplyDelete
  20. bagus diana, rame blog mu :D 90 ya

    ReplyDelete
  21. good job diana 90 buat kamu

    ReplyDelete
  22. blognya menarik nih diana colorful juga
    90 ya buat diana :)

    ReplyDelete
  23. Iii photo nya Bella ntik Ali;;)

    ReplyDelete
  24. Mantab... adik2... Lanjutkan!! Jangan lupa mampir di http://www.wahyuphysio.co

    ReplyDelete
  25. Ada pelajaran kaya itung itungan gitu nggak kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hai fina, sorry for late reply ya :)
      di fisioterapi masih ada pelajaran berhitung. Pelajaran berhitungnya dipake kayak ngukur panjang tulang, sudut maksimal gerak dan sendi, trus buat nentuin pengobatan yang akan kita berikan kepada pasien. Di fisioterapi masih ada pelajaran fisika, cuma nggak seribet pelajaran SMA, rumusnya juga gak sebanyak pelajaran SMA :)

      Delete
  26. Kak minta kontak dong mau tanya tanya

    ReplyDelete
  27. apakah biayanya sama kaya masuk FK ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai yordhan, sorry for late reply ya :) kalau di udayana sendiri biayanya menggunakan sistem UKT :) jadi biaya kuliah disesuaikan dgn kemampuan kita/org tua/wali. Untuk UKT paling rendah adalah 500rb/semester, kemudian ada 1jt/semester, 9jt/semester, 10jt/semester, dan 16jt/semester :) tidak ada biaya lain, tidak ada biaya gedung, hanya ada UKT di udayana :)

      Delete
  28. baguus banget diana , setelah baca blog kamu makin yakin dengan jurusan fisioterapi akan lebih berkembang di indonesia

    ReplyDelete
  29. Kak mau tanya diudayana udah ada profesi fisioterapi ya, soalnya kemaren katanya profesi fisioterapi belum ada d Indonesia

    ReplyDelete
    Replies
    1. profesi fisioterapi sudah ada di universitas hasanuddin loh :D jadi setelah S1 bisa lanjut profesi lagi. gelarnya sudah S,FT. Physio :D

      Delete
    2. AKPER AKBID dan STIKes MEDISTRA LUBUK PAKAM
      membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk TA
      2016/2017_Bagi adek2 yg klas 12 baik dri SMA/SMK
      yang ingin mendaftar atau masuk kesehatan boleh
      tanya2 soal kampus yang terakreditas A.
      -AKBID (A)
      -AKPER (BAN PT)
      -DIII KEBIDANAN
      -S1 PSIK (program studi ilmu keperawatan) (B)
      - S1 PSIKM (program studi ilmu kesehatan masyarakat) (B)
      - S1 FISIOTERAPI
      - S1 FARMASI
      *laboratorium berbasis internasional
      - Lab. ANC
      - Lab. INC
      - Lab. Keperawatan dasar
      - Lab. Farmasi
      - Lab. FISIOTERAPHY
      - 2 Lab. Bahasa
      - 2 Lab. Komputer
      - Lab. CBT Centre
      - Lab. Patologi
      - Lab. Keperawatan
      Mempunyai rumah sakit terbesar dan terlengkap milik
      sendiri yaitu RS Grand Medistra Lubuk Pakam.
      Lahan praktek Dinas nya ada di
      1. RS HAJI ADAM MALIK MEDAN
      2. RSUD DELI SERDANG L.PAKAM
      3. RSU SEMBIRING DELI TUA
      4. RS GRAND MEDISTRA L.PAKAM
      DAN ALUMNI DRI MEDISTRA SUDAH 300 LEBIH BKERJA DI JEPANG DAN RATUSAN LAIN NYA BEKERJA DI RS TANGGERANG,SUMUT DAN PULAU JAWA LAIN NYA..LULUSAN DRI MEDISTRA TIDAK PERNA ADA YG PENGGANGGURAN!!!!
      ayooo adik2 segra brgabung..
      karna PERUBAHAN di thun 2019 ke depan penerimaan PNS yg di utamakan hnya jurusan KESEHATAN DAN KEGURUAN(pndidikan)... Pin 280D6BAF hp : 082274297587 hp 6282365199347

      Delete
  30. Kak mau tanya diudayana udah ada profesi fisioterapi ya, soalnya kemaren katanya profesi fisioterapi belum ada d Indonesia

    ReplyDelete
  31. Sekedar info untuk profesi fisioterapi sudah dibuka di universitas aisyiyah yogyakarta (UNISA) bisa dibuka di web resminya say.ac.id

    ReplyDelete
  32. Rame ya tp kok cuma 90 aja??

    ReplyDelete
  33. Rame ya tp kok cuma 90 aja??

    ReplyDelete
  34. Bagusssss tulisannya tp ralat ya mbak, d universitas hasanuddin udah ada jenjang S1 profesi fisioterapi dr tahun 2008

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh tanya ga Kak?.. S1 Profesi Fisioterapi tu maksudnya kita kuliah nya cuma 4 tahun tp itu udh pluss dgn profesinya? ApakAh begitu kak?

      Delete
    2. Bukan dik, 4 tahun itu baru S1 aja, lalu lanjut profesi 1.5-2 tahun. Jadi total untuk bisa praktek itu 5.5-6 tahun

      Delete
  35. Maaf koreksi sedikit, fisioterapi yg plus profesi(co-as) bukan cuma di udayana dan esa unggul saja tapi di Universitas Hasanuddin juga.

    ReplyDelete
  36. Mau tanya sedikit,klo saya masuk fisioterapi lewat jalur sbmptn di luar pulau bali peluangnya itu gmna yahhh.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  37. AKPER AKBID dan STIKes MEDISTRA LUBUK PAKAM
    membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk TA
    2016/2017_Bagi adek2 yg klas 12 baik dri SMA/SMK
    yang ingin mendaftar atau masuk kesehatan boleh
    tanya2 soal kampus yang terakreditas A.
    -AKBID (A)
    -AKPER (BAN PT)
    -DIII KEBIDANAN
    -S1 PSIK (program studi ilmu keperawatan) (B)
    - S1 PSIKM (program studi ilmu kesehatan masyarakat) (B)
    - S1 FISIOTERAPI
    - S1 FARMASI
    *laboratorium berbasis internasional
    - Lab. ANC
    - Lab. INC
    - Lab. Keperawatan dasar
    - Lab. Farmasi
    - Lab. FISIOTERAPHY
    - 2 Lab. Bahasa
    - 2 Lab. Komputer
    - Lab. CBT Centre
    - Lab. Patologi
    - Lab. Keperawatan
    Mempunyai rumah sakit terbesar dan terlengkap milik
    sendiri yaitu RS Grand Medistra Lubuk Pakam.
    Lahan praktek Dinas nya ada di
    1. RS HAJI ADAM MALIK MEDAN
    2. RSUD DELI SERDANG L.PAKAM
    3. RSU SEMBIRING DELI TUA
    4. RS GRAND MEDISTRA L.PAKAM
    DAN ALUMNI DRI MEDISTRA SUDAH 300 LEBIH BKERJA DI JEPANG DAN RATUSAN LAIN NYA BEKERJA DI RS TANGGERANG,SUMUT DAN PULAU JAWA LAIN NYA..LULUSAN DRI MEDISTRA TIDAK PERNA ADA YG PENGGANGGURAN!!!!
    ayooo adik2 segra brgabung..
    karna PERUBAHAN di thun 2019 ke depan penerimaan PNS yg di utamakan hnya jurusan KESEHATAN DAN KEGURUAN(pndidikan)... Pin 280D6BAF hp : 082274297587 hp 6282365199347

    ReplyDelete
  38. setuju deh sama kak diana aku juga fisioterpi tpi masih ragu jurusannya ini bagus tidak, dulu aku juga pingin dokter tapi gk kesampai an, tpi setelah baca punya kakak saya mengerti dan saya akan menjalankan profesi saya dg sebaik2 nya

    ReplyDelete
  39. kak tolong invite ya 29a5db74 lg butuh banget info fisioterapi,,,,aku ian dari magetan jawatimur kak,,

    ReplyDelete
  40. kak aku helen kelas 3 SMA aku sangat tertarik dgn jurusan fisioterapi ini...jadi aju mau tanya syarat² masuk fisioterapi apa ya kak? makasih

    ReplyDelete
  41. Wah bagus bangett kak pemaparannya. Btw kkak asli orang mana kak? Udh selesai atau gmna ni kak? Saya mau juga jadi fisioterapis . Susah nggaa kak tesnya? Terimakasih kak .

    ReplyDelete
  42. Terimakasih Infonya kak. kak, saya mau tanya dong kira kira biaya kuliah kakak diunud brapa sih? dan biaya kuliah jurusan fisioterapi itu apakah sama dgn biaya kedokteran Unud?

    ReplyDelete
  43. Sah makin tertarik aku sm jurusan fisioterapi ini, aku kan mau daftar nya yg deket dari rumah ka fi poltekkes jkt 3 itu ada nya d4 bedanya sm s1 fisioterapi apa ka ?

    ReplyDelete
  44. Alhamdulillah, ternyata ada yg sama ke fisioterapi karena nyasar haha. Jadi ada pandangan buat mengejar ilmu nih hhe

    ReplyDelete
  45. Makasih infonya diana, sangat membantu dan membuat semangat wwkk

    ReplyDelete
  46. Sorry, setau aku smua lulusan fisioterapi itu boleh mendiagnosa pasien dan bahkan praktik mandiri, tanpa dibawahi oleh dokter ataupun lulusan S1 fisioterapi.

    ReplyDelete
  47. Kak mau tanya apa hubungannya fisioterapi sama bedah mayat ya? Sya mau mask FT tapi adaa mayat2nya gtuu jdi takutttt

    ReplyDelete
  48. :( kak awalnya aku pingin banget masuk fisioterapi. Tapi abis liat blog ini kok nyeremin gt ya kak :( jadi pesimis. Hehehe

    ReplyDelete
  49. Tks kak diana sngt inspiratif buat rencana utk putri saya masuk di fisioterapi unud. Nilai excellent dah alias 100

    ReplyDelete
  50. Kak, selama kka kuliah di unud, apakah ada keinginan untuk pindah jurusan dari fisioterapi ke kedokteran ? Dan apakah bisa pindah ke jurusan lain dalam 1 fakultas yang sama ?

    ReplyDelete
  51. Kak mau tanya klo fisioterapi s1 apa bs lanjut s2 nya ambil gelar
    dokter?

    ReplyDelete
  52. Mantap artikelnya, tapi mengsedih krn Anak Keperawatan memandang enteng Anak Fak.Fisioteraphi (Unhas) Katanya kita bohong klo Praktek Di Kadafer, dan Anatomi yg kita pelajari sm Kyak Kedokteran, bahkan Sering Malah belajar sm Anak Kedok umum.. mengsedih saat di pandang Remeh...padahal kita belajar sambil belah² Tubuh Kadafer di Ruang Anatomi Kedokteran Unhas di dampingi langsung ileh Prof, dan belajar mengenai Saraf, tulang, otot...Keperawatan apalagi d3 mereka sampai anatomi mana sih... mengsedih

    ReplyDelete